Penguatan Resiliensi dan Literasi (Penggunaan Edugame Penguatan Resiliensi untuk SD N Ngabean)

Yogyakarta 2023 – Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan workshop penguatan resiliensi literasi numerasi berbasis budaya untuk guru Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta melalui pendanaan Pengabdian kepada Masyarakat skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang diketuai oleh Prof. Dr. Siti Irene Astuti Dwiningrum, M.Si. Kegiatan Workshop dilaksanakan pada bulan Juni 2023 di SD N Ngabean diikuti oleh Siswa-siswi dan guru kelas SD N Ngabean. Workshop juga dihadiri oleh Kepala Bidang Pembinaan SD, Analis Kebijakan Muda, dan Pengelola Kurikulum Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta.

Kegiatan dibuka dengan pengantar oleh ketua pengabdi, dilanjutkan dengan pembukaan resmi oleh Analis Kebijakan Muda Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta. Selanjutnya paparan Resiliensi oleh Prof. Dr. Siti Irene Astuti Dwiningrum, M.Si. Dalam paparan ini, Prof. Siti Irene Astuti D., M.Si. menyampaikan bahwa resiliensi seharusnya dimiliki oleh para guru dalam mengajarkan materi pembelajaran di sekolah. Penguatan resiliensi diharapkan dapat memperbaiki masalah literasi numerasi siswa SD dan juga dibutuhkan siswa untuk lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan pembelajaran di sekolah. Inovasi pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan budaya sebagai salah satu sumber pembelajaran yang dapat digunakan untuk menguatkan resiliensi literasi numerasi.

Edugame adalah media yang ditujukan untuk menanamkan satu konsep tentang pentingnya membangun literasi digital berbasis permainan yang edukatif. Tujuan penggunaan media edugame untuk meningkatkan literasi digital dengan metode yang menyenangkan dan inovatif. Keberagaman budaya Indonesia menjadi modal utama bagi guru untuk lebih termotivasi dalam merancang pembelajaran matematika untuk menguatkan resilinesi literasi numerasi siswa SD. Harapan dari terselenggaranya workshop ini yaitu para guru memiliki kesadaran untuk menggunakan pendekatan budaya untuk menguatakan resiliensi literasi numerasi dalam pembelajaran di kelas lebih kreatif dan efektif.